Penyebab Depresi

Diperbarui

Terdapat beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab dari depresi, bisa dari sumber biologis hingga yang tidak langsung, beberapa penyebab umum dari depresi meliputi :

  • Sejarah keluarga. Anda beresiko lebih tinggi mengalami depresi jika memiliki riwayat keluarga yang juga pernah mengalami depresi atau gangguan suasana hati lainnya.
  • Trauma usia dini. Beberapa peristiwa akan mempengaruhi cara tubuh Anda bereaksi terhadap ketakutan dan berbagai situasi stres.
  • Struktur otak. Resiko depresi lebih besar jika lobus frontal otak Anda kurang aktif, namun, para peneliti masih belum yakin apakah hal ini terjadi sebelum atau sesudah munculnya gejala depresi.
  • Kondisi medis. Kondisi tertentu dapat membuat resiko terjadinya depresi lebih besar, seperti penyakit kronis, insomnia, nyeri kronis atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
  • Penggunaan obat. Riwayat penyalahgunaan narkoba atau alkohol dapat memperbesar resiko terjadinya depresi.

Sekitar 21 persen orang yang memiliki masalah penggunaan narkoba juga mengalami masalah depresi, selain beberapa penyebab diatas, faktor-faktor lain yang meningkatkan resiko depresi diantaranya :

  • Harga diri yang rendah atau selalu bersikap kritis terhadap diri sendiri.
  • Memiliki riwayat penyakit mental.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.
  • Peristiwa yang menyebabkan stres, seperti kehilangan orang yang dicintai, masalah ekonomi atau perceraian.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya perasaan depresi yang terjadi, serta siapa yang berhasil mengatasinya dan siapa yang sulit dan tidak dapat mengatasinya, namun, dalam banyak kasus, layanan-layanan kesehatan tidak mampu untuk menentukan penyebab dari depresi.

Tes Depresi

tes depresi

Tidak ada satu tes pun yang dapat mendiagnosis depresi, tetapi layanan kesehatan yang ada di sekitarmu dapat membuat suatu diagnosis berdasarkan gejala-gejala dan evaluasi dari sisi psikologis Anda, biasanya mereka akan mengajukan serangkaian pertanyaan seputar :

  • Suasana hati.
  • Nafsu makan.
  • Pola tidur.
  • Tingkat aktivitas.
  • Pikiran-pikiran yang datang.

Karena depresi dapat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan lainnya, penyedia layanan kesehatan juga dapat melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan beberapa pengetesan darah, terkadang masalah tiroid atau kekurangan vitamin D dapat memicu gejala dari depresi.

Jangan abaikan gejala depresi, jika suasana hati Anda tidak kunjung membaik atau malah memburuk, segera cari bantuan medis, depresi adalah sebuah penyakit mental yang serius dengan berbagai potensi komplikasi yang menyertai.

Jika tidak segera ditangani, depresi dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti :

  • Kenaikan atau penurunan berat badan.
  • Sakit fisik.
  • Penyalahgunaan zat terlarang.
  • Serangan panik.
  • Masalah hubungan.
  • Isolasi sosial.
  • Pikiran untuk bunuh diri.
  • Menyakiti diri sendiri.

Referensi

Pengertian | Gejala | Penyebab | Jenis | Pengobatan | Pencegahan