Stres

Diperbarui

Apa itu Stres?

Stres adalah sebuah perasaan alami yang muncul karena tidak dapat mampu mengatasi tuntutan tertentu atau peristiwa tertentu, stres dapat menjadi sebuah kondisi yang kronis jika perasaan ini tidak segera mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk mengatasinya.

Tuntutan-tuntutan yang dapat menyebabkan stress bisa datang dari mana saja, pekerjaan, hubungan, masalah keuangan dan situasi lainnya, apapun itu jika dapat memunculkan suatu tantangan atau sesuatu yang dirasa seperti sebuah ancaman bagi diri dapat menjadi penyebab stres.

Tetapi perlu diingat, stres dapat menjadi sebuah motivator dan merupakan hal yang sangat penting dalam kelangsungan hidup setiap orang, mekanisme fight or flight (melawan atau melarikan diri) memberitahu kita sebagai manusia untuk mengetahui kapan dan bagaimana cara merespons terhadap suatu bahaya, namun, ketika tubuh kita menjadi terlalu mudah dipicu atau banyak merasakan stres di satu waktu, hal itu dapat berpotensi merusak kesehatan mental dan fisik seseorang dan dapat menjadi sesuatu yang berbahaya.

Stres itu Alami

stres

Stres merupakan sebuat pertahanan alami di tubuh kita terhadap ancaman dan bahaya, hal ini menyebabkan tubuh dibanjiri dengan banyak hormon yang membantu untuk mempersiapkan sistem dalam tubuh dalam menghindari atau menghadapi suatu bahaya, seperti yang sebelumnya kami sebutkan, mekanisme ini biasa di sebut dengan mekanisme fight or flight.

Ketika manusia sedang menghadapi ancaman atau tantangan, tubuh memiliki suatu respon fisik, tubuh mengaktifkan berbagai sumber daya yang dapat membantu manusia untuk bertahan dan menghadapi tantangan atau ancaman yang ada atau memutuskan untuk menyelamatkan diri secepat mungkin.

Saat mengalami stres, tubuh memproduksi sejumlah besar zat kimia seperti, kortisol, epinefrin dan norepinefrin, yang dapat memicu berbagai hal seperti,

  • Peningkatan tekanan darah.
  • Peningkatan kesiapsiagaan otot.
  • Berkeringat.
  • Waspada.

Semua faktor ini mampu meningkatkan kemampuan seseorang dalam merespon situasi yang menantang atau dapat membahayakan, norepinefrin dan epinefrin juga menyebabkan peningkatan detak jantung menjadi lebih cepat.

Faktor-faktor lingkungan yang dapat memicu semua ini disebut dengan Stressor, seperti, suara bising, perilaku agresif, mobil yang melaju kencang, momen menyeramkan pada suatu film dan juga pergi untuk kencan pertama, perasaan stres cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah stresor.

Berdasarkan survei stres tahunan dari American Psychological Association (APA) pada tahun 2018, tingkat rata-rata stres di Amerika adalah sebesar 4,9 dalam skala 1 hingga 10 dan survei ini juga menemukan bahwa penyebab stres yang paling umum adalah seputar pekerjaan dan keuangan.

Dampak Stress Terhadap Fisik

stres

Stres dapat memperlambat beberapa fungsi normal pada tubuh, seperti fungsi pada sistem pencernaan dan kekebalan tubuh, sehingga tubuh dapat memusatkan sumber dayanya pada pernapasan, aliran darah, kewaspadaan dan persiapan pada otot untuk penggunaan dalam waktu yang tiba-tiba.

Selama stress, tubuh bereaksi dengan mengalami berbagai perubahan seperti dibawah ini,

  • Tekanan darah meningkat.
  • Bernafas dengan lebih cepat.
  • Sietem pencernaan melambat.
  • Aktivitas kekebalan menurun.
  • Otot menjadi lebih tegang.
  • Rasa kantuk yang berkurang karena kewaspadaan yang meningkat.

Reaksi seseorang terhadap sebuah situasi yang sulit akan menentukan efek dari stres pada kesehatannya secara keseluruhan, ada beberapa orang yang mengalami stres secara berturut-turut atau sekaligus tanpa menimbulkan reaksi stres yang parah, sedangkan bagi sebagian orang yang lain mengalami stresor tunggal dapat mengakibatkan reaksi stres yang tinggi.

Seseorang yang merasa seolah-olah tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi sebuah stres mungkin akan memiliki reaksi yang lebih kuat dan dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius, bahkan beberapa pengalaman yang kebanyakan orang merupakan pengalaman yang positif dapat juga menyebabkan stres datang, seperti memiliki bayi, berlibur, pindah ke rumah yang lebih baik atau mendapatkan promosi di tempat kerja.

stres

Alasan mengapa hal positif ini dapat menyebabkan stres pada orang tertentu biasanya karena atau melibatkan suatu perubahan yang drastis, butuh upaya yang lebih ekstra, sebuah tanggung jawab baru dan kebutuhan akan adaptasi, seperti juga ketika orang menanti-natikan sebuah kenaikan gaji setelah mendapat promosi, tetapi sisi lain juga bertanya-tanya apakah mereka dapat menangani tanggung jawab tambahan yang akan diberikan.

Respon negatif yang berlangsung secara terus-menerus terhadap suatu tantangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan kebahagiaan, sebagai contoh, sebuah tinjauan terhadap studi pada tahun 2018, menemukan bahwa terdapat hubungan antara stres dalam pekerjaan dengan penyakit jantung koroner, meskipun demikian hal ini harus melalui kajian yang lebih mendalam.

Literatur lain telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki anggapan bahwa stres memiliki efek negatif terhadap kesehatan mereka kemungkinan memiliki resiko yang lebih tinggi menderita penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang tidak, namun dengan menjadi lebih waspada terhadap efek buruk dari stres dapat membantu seseorang untuk mengelolanya secara lebih efektif dan mampu mengatasinya dengan lebih baik.

Jenis-jenis Stres

stres

The National Institute of Mental Health (NIMH) mengenali dua jenis stres, stres akut dan stres kronis, kedua jenis stres ini memerlukan tingka manajemen yang berbeda.

NIMH juga telah mengidentifikasi tiga jenis contoh dari stresor,

  • Stres rutin, seperti pengasuhan anak, pekerjaan rumah atau sebuah tanggung jawab keuangan.
  • Stres mendadak dan menganggu, seperti kematian orang terdekat atau kehilangan pekerjaan.
  • Stres traumatis, yang dapat muncul karena sebuah trauma yang ekstrem akibat dari, misal, kecelakaan parah, serangan kriminal, bencana alam atau perang.

Stres Akut

stres

Jenis stres ini lebih bersifat jangka pendek dan biasanya merupakan bentuk stres yang lebih umum, stres akut sering muncul dan berkembang ketika seseorang sedang dalam situasi seperti mempertimbangkan tekanan-tekanan dari suatu peristiwa yang baru-baru ini terjadi atau memikirkan bagaimana cara untuk menghadapi suatu tantangan di depan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Misalnya, seseorang mungkin akan menjadi stres saat terbayang akan sebuah pertengkaran baru-baru ini atau terpikirkan akan tenggat waktu di tempat kerja yang membebaninya, namun, stres akan berkurang disaat pertengkarang telah menemui perdamaian dan tenggat waktu tadi telah berhasil di penuhi.

Stresor akut seringkali merupakan suatu hal yang baru dan cenderung memiliki suatu solusi yang jelas dan segera, stres akut tidak menyebabkan kerusakan yang sama dengan kerusakan yang ditimbulkan dari stres kronis , efek jangka pendeknya seperti sakit atau tegang di kepala, sakit perut serta semacam tekanan yang berskala sedang di dalam diri, namun, kejadian yang berulang dari stres jenis ini dan berlangsung dalam waktu yang lama dapat berubah menjadi kronis dan menjadi berbahaya.

Stres Kronis

stres

Jenis stres ini dapat terus berkembang dalam waktu yang lama dan memiliki potensi bahaya yang tinggi, situasi yang dapat menyebabkan stres kronis seperti, jatuh miskin atau menjalani kondisi kemiskinan, keluarga yang berantakan atau sebuah pernikahan yang tidak harmonis, stres jenis ini dapat terjadi ketika seseorang merasa yakin tidak ada cara untuk menghindarinya dan berhenti mencari solusi terhadap situasi sulit yang sedang dihadapi, sebuah pengalaman traumatis di awal dari kehidupan seseorang juga dapat menyebabkan sebuah stres kronis.

Stres kronis dapat membuat tubuh menjadi sulit untuk kembali ke tingkat aktivitas hormon stres yang normal, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah dalam berbagai sistem ditubuh, seperti,

  • Kardiovaskular
  • Pernapasan
  • Tidur
  • Imun
  • Reproduksi

Keadaan stres kronis yang berlangsung secara konstan dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, depresi, kecemasan dan gangguan kesehatan mental lainnya seperti post-traumatic stress disorder (PTSD) juga dapat berkembang ketika stres berada dalam tahap kronis.

Stres kronis dapat terus berlangsung dan berkembang tanpa disadari oleh seseorang, karena kini semakin banyak orang yang menganggap perasaan gelisah dan putus asa adalah suatu hal yang biasa, orang yang menderita stres kronis beresiko mengalami kerusakan pada mental dan fisiknya, seperti, meneybabkan bunuh diri, tindakan kekerasan, serangan jantung dan stroke.

Referensi

Pengertian | Gejala | Penyebab | Diagnosis | Pengobatan | Pencegahan