Penyebab Demensia

Diperbarui

Demensia disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel-sel saraf otak beserta koneksi-koneksinya, bergantung pada area otak mana yang terkena kerusakan, demensia dapat mempengaruhi orang-orang secara berbeda dan menyebabkan gejala-gejala yang berbeda-beda.

Demensia Progresif

Jenis demensia yang berkembang dan tidak dapat disembuhkan meliputi :

  • Penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer adalah sebuah penyebab yang paling umum dari demensia, meskipun tidak semua penyebab dari penyakit ALsheimer diketahui, para ahli telah mengetahui bahwa sebagian kecil terkait dengan mutasi tiga gen, yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak, sementara gen-gen yang berbeda mungkin juga terlibat dalam penyakit ALzheimer, satu gen yang paling paling meningkatkan resiko adalah apolipoprotein E4 (APOE), para pasien dari penyakit Alzheimer memiliki berbagai plak dan kekusutan pada otak mereka, plak adalah gumpalan-gumpalan dari sebuah protein bernama beta-amiloid, dan kekusutan adalah berbagai serat kusut yang terdiri dari protein tau, diperkirakan gumpalan-gumpalan ini merusak neuron-neuron yang sehat dan serat-serat yang menghubungkannya, faktor-faktor genetik lainnya kemungkinan dapat membuat seseorang memiliki peluang lebih besar dapat mengembangkan potensi dari Alzheimer.
  • Demensi vaskular. Jenis demensia kedua paling umum terjadi ini disebabkan oleh kerusakan dari pembuluh darah yang memasok darah menuju otak Anda, masalah-masalah yang berkaitan dengan pembuluh darah dapat menyebabkan stroke atau merusak otak dengan cara yang lain, seperti membuat kerusakan pada materi putih/white matter pada otak, gejala dari demensia vaskular yang paling umum diantaranya kesulitan dalam memecahkan masalah, lambat dalam berpikir, fokus dan pengaturan, hal-hal ini lebih terlihat jelas dibandingkan dengan gejala kehilangan memori.
  • Demensia tubuh Lewy. Tubuh Lewy adalah gumpalan-gumpalan protein abnormal yang berbentuk seperti balon yang telah ditemukan pada otak bagi orang-orang yang menderita demensia tubuh Lewy, Alzheimer dan Parkinson, demensia ini adalah salah satu jenis demensia progresif yang lebih umum, tanda-tanda dan gejala-gejala umum dari demensia ini diantaranya melihat hal-hal yang tidak aad (halusinasi visual) dan masalah dengan fokus dan perhatian, tanda-tanda lainnya termasuk gerakan yang tidak terkoordinasi atau lambat, tremor dan kakakuan (parkinsonisme).
  • Demensia frontotemporal. Demensia ini adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan kerusakan (degenerasi) sel-sel saraf dan koneksi-koneksinya di lobus frontal dan lobus temporal pada otak, area-area yang terkait dengan kepribadian, perilaku dan bahasa, gejala-gejala umum dari demensia ini mempengaruhi perilaku, kepribadian, pemikiran, penilaian, bahasa serta gerakan.
  • Demensia campuran. Berbagai penelitian dengan otopsi pada otak orang-orang yang berusia 80 tahun keatas yang menderita demensia, menunjukkan bahwa banyak yang memilki kombinasi dari beberapa penyebab, seperti penyakit Alzheimer, demensia vaskular dan demensia tubuh Lewy, penelitian-penelitian masih berlangsung guna menentukan bagaimana demensia campuran dapat mempengaruhi gejala-gejala dan pengobatan.

Berbagai Gangguan Lain yang Terkait Dengan Demensia

  • Penyakit Huntington. Disebabkan oleh sebuah mutasi genetik, penyakit ini dapat menyebabkan sel-sel saraf tertentu yang ada di otak dan sumsum tulang belakang menjadi terkikis, tanda-tanda dan gejala-gejala diantaranya penurunan yang tajam dalam kemampuan berpikir (kognitif), biasanya muncul di sekitar usia 30-40 tahun.
  • Cedera otak traumatis. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh trauma pada kepala yang berulang, orang-orang seperti para petinju, pemain sepakbola atau tentara mungkin akan mengalaminya, bergantung pada bagian otak yang terluka, kondisi ini dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala-gejala dari demensia, seperti depresi, ledakan emosi, kehilangan memori dan gangguan bicara, cedera otak traumatis juga dapat menyebabkan parkinsonisme, gejala-gejala kemungkinan tidak akan muncul hingga bertahun-tahun setelah trauma terjadi.
  • Penyakit Creutzfeldt-Jakob. Gangguan otak yang langka ini biasanya terjadi pada orang yang tidak memiliki faktor-faktor resiko, kondisi ini mungkin disebabkan oleh endapan-endapan dari protein-protein yang menular yang disebut prion, penyakit Creutzfeldt-Jakob biasanya tidak diketahui penyebabnya tetapi dapat diturunkan, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh paparan penyakit otak atau jaringan sistem saraf, seperti dari sebuah transplantasi kornea, tanda-tanda dari kondisi fatal ini biasanya muncul setelah usia 60 tahun.
  • Penyakit Parkinson. Banyak orang yang menderita penyakit Parkinson pada akhirnya juga mengembangkan gejala-gejala dari demensia (penyakit Parkinson demensia).

Berbagai Kondisi Mirip Demensia yang dapat Diperbaiki

Beberapa penyebab demensia atau beberapa gejala yang mirip demensia dapat diatasi dengan perawatan, diantaranya :

  • Berbagai infeksi dan gangguan kekebalan. Gejala-gejala yang mirip demensia dapat terjadi akibat dari demam atau efek samping lain dari upaya tubuh Anda melawan infeksi, multiple sclerosis dan kondisi lainnya yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-se saraf juga dapat menyebabkan demensia.
  • Masalah metabolise dan kelainan endokrin. Orang-orang dengan masalah pada tiroid, gula darah rendah (hipglikemia), terlalu sedikit atau terlalu banyak natrium atau kalsium, memiliki masalah dalam menyerap vitamin B-12 dapat mengembangkan gejala-gejala seperti demensia.
  • Kekurangan gizi. Tidak minum cukup cairan (dehidrasi), tidak mendapatkan cukup thiamin (vitamin B-1), yang umum terjadi pada para alkoholik kronis, dan tidak mendapatkan asupan yang cukup dari vitamin B-6 dan B-12 dalam menu makanan Anda dapat menyebabkan gejala-gejala seperti demensia, kekurangan tembaga dan vitamin E juga dapat menyebabkan gejal-gejala dari demensia.
  • Efek samping obat. Reaksi atau interaksi terhadap beberapa obat-obatan dapat menyebabkan gejal-gejala seperti demensia.
  • Hematoma subdural. Pendarahan diantara permukaan otak dan selubung di atas otak, yang umum terjadi pada para manula setelah terjatuh, hal ini dapat menyebabkan gejala-gejala yang mirip dengan demensia.
  • Keracunan. Paparan logam berat, seperti timbal dan racun lain, seperti pestisida, serta penyalahgunaan narkoba dan alkohol dalam tingkat berat dapat menyebabkan gejal-gejala demensia, gejala-gejala kemungkinan akan sembuh melalui perawatan.
  • Tumor otak. Demensia dapat terjadi akibat dari kerusakan yang disebabkan oleh tumor otak, namun hal ini jarang terjadi.
  • Anoksia. Kondisi ini juga disebut dengan hipoksia, terjadi ketika jaringan-jaringan organ tidak mendapatkan cukup oksigen, anoksia juga dapat terjadi karena sleep apnea yang parah, asma, serangan jantung, keracunan karbon monoksida atau penyebab-penyebab lainnya.

Referensi

Pengertian | Gejala | Penyebab | Faktor Resiko | Komplikasi | Pencegahan | Pengobatan