10 Kesalahan Dalam Berinvestasi yang Harus Dihindari Oleh Investor

Diperbarui

Kesalahan dalam berinvestasi terjadi pada sebagian besar investor, pada suatu titik atau waktu tertentu, banyak dari kita pada awalnya mengenal investasi hanya dari ajakan teman, hype, iming-iming cepat kaya dan lain sebagainya.

Namun, semua kesalahan ataupun kegagalan dalam berinvestasi tentunya juga mengandung banyak pelajaran yang berharga didalamnya, namun, alangkah lebih bijaknya jika kita juga mempelajari berbagai kesalahan dan kegagalan yang pernah dilakukan oleh para investor sebelum kita, baik itu seorang teman atau suatu kegagalan dari para investor kelas dunia.

Dengan kita mampu melihat dengan jelas berbagai kesalahan dan kegagalan dalam berinvestasi, diharapkan kita akan menjadi lebih baik dan bijak meniti jalan investasi kita ke depannya, sehingga dapat mengurangi resiko-resiko yang seharusnya tidak boleh terjadi dalam perjalanan investasi kita.

Kesalahan Dalam Berinvestasi

Dibawah ini Anda akan mempelajari beberapa kesalahan dalam berinvestasi yang harus dihindari oleh investor, dan hal-hal dibawah ini tidak hanya berlaku bagi Anda para investor pemula, tapi juga berlaku sebagai pengingat penting bagi Anda yang memang sudah menjadi seorang investor berpengalaman.

1. Tidak Paham Dengan Investasinya

Investor paling sukses di dunia, Warren Buffet, pernah mengingatkan untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang model bisnisnya Anda pahami, selain itu, juga penting untuk Anda memahami apa produk atau layanan yang dijual oleh perusahaan bersangkutan, pelajari dari mana perusahaan mendapatkan keuntungan terbesarnya, pelajari dan pahami juga peluang dan potensi perusahaan di masa-masa mendatang.

2. Jatuh Cinta Pada Suatu Perusahaan

Seringkali, ketika kita berinvestasi pada suatu perusahaan dan semuanya berjalan dengan baik, kemudian dengan mudah kita jatuh cinta pada perusahaan tersebut dan melupakan bahwa kita mengeluarkan dana disana untuk keperluan investasi, ingat, Anda membeli saham untuk menghasilkan uang, jika terdapat perubahan pada salah satu fundamental perusahaan yang sebelumnya menjadi alasan Anda untuk berinvestasi, pertimbangkan untuk menjual saham tersebut.

3. Tidak Sabar

Pendekatan yang perlahan dan bertahap terhadap pertumbuhan portofolio investasi akan menghasilkan imbal hasil yang lebih besar dalam jangka waktu panjang, Anda perlu menjaga ekspektasi Anda untuk tetap realistis terhadap waktu yang dibutuhkan portofolio investasi Anda untuk bertumbuh.

4. Terlalu Banyak Putaran Investasi

Pergantian atau sering keluar masuk dari posisi investasi adalah salah satu pmebunuh investasi Anda, biaya transaksi akan menggerus modal investasi yang Anda miliki, belum lagi pajak transaksi yang ada dan yang pasti Anda akan kehilangan peluang keuntungan jangka panjang dari investasi lainnya yang lebih masuk akal.

5. Mencoba Time the Market

Mencoba untuk menebak pasar juga dapat menghancurkan investasi Anda, jangankan kita sebagai investor retail, para investor institusional sangat sering gagal melakukannya, cukup lakukan investasi secara rutin atau siapkan dana kecil untuk berjaga-jaga seandainya resesi datang sehingga kita bisa menambah posisi di harga yang lebih murah, enjoy the ride!

6. Selalu Memperhatikan Pasar

Kesalahan yang satu ini paling sering dilakukan oleh para investor pemula, di masa sekarang memang lebih sulit untuk tidak mengamati pasar seacara terus-menerus, dengan hardirnya bernagai macam gadget seperti smartphone yang merangsang kita untuk selalu memeriksa segala sesuatu setiap saat, jaga jarak Anda dari berbagai bombardir media yang selalu memberitakan hal-hal negatif, berinvestasi itu seperti lari maraton, sangat tidak masuk akal untuk memeriksa jarak tempuh kita setiap 100 meter, dan seperti kata para investor dunia, investasi itu seharusnya membosankan.

7. Mengejar Tren

FOMO atau rasa takut untuk ketinggalan adalah hal wajib yang harus dihindari oleh seorang investor, sebagai seorang investor Anda tidak boleh tergoda dengan apa yang sedang tren atau hot di pasar, selalu pelajari seluk-beluk dan fundamental perusahaan secara mendalam sebelum meletakkan uang Anda disana.

8. Mengikuti Berbagai Saran di Media Sosial

Banyak investor kelas dunia mengatakan, janganlah mengambil nasihat investasi dari mereka yang tidak mengetahui situasi keuangan Anda, pastikan untuk melakukan riset secara mandiri ketika berinvestasi, tentunya Anda harus mau dan mampu terlebih dahulu belajar secara menyeluruh tentang apa itu investasi terutama saham, jangan pernah mengambil keputusan investasi dari berbagai konten investasi yang ada di berbagai platform media sosial, jadikan mereka hanya sebatas hiburan, toh investor sejati tidak akan tertarik untuk tampil setiap saat di media sosial, atau jangan-jangan mereka mendapatkan kekayaan dari hasil ber-media sosial bukan dari berinvestasi?

9. Berinvestasi Bukan Dengan Uang Dingin

Merupakan sebuah kesalahan besar bagi orang yang terjun ke dalam investasi tanpa sebelumnya memiliki pondasi keuangan yang kuat, sebelum memulai investasi, Anda perlu memastikan terlebih dahulu pos-pos pengeluaran wajib telah aman tercukupi untuk beberapa tahun ke depan, memiliki dana cadangan untuk keperluan darurat, pasar saham bisa berubah-ubah, jangan gunakan dana yang akan digunakan dalam waktu dekat untuk berinvestasi, pastikan jumlah uang tunai Anda mencukupi untuk semua kebutuhan jangka pendek Anda dan keluarga.

10. Membiarkan Emosi Menguasai

Pembunuh No. 1 dalam berinvestasi adalah emosi, sangat nyata adanya bahwa ketakutan dan keserakahan menguasai pasar, para investor seharusnya tidak boleh membiarkan ketakutan dan keserakahan mengendalikan keputusan investasi mereka, para investor harus fokus pada gambaran yang lebih besar, seorang investor yang sabar dan tidak terpengaruh oleh emosi dapat mengambil keuntungan dari para investor yang berpikir secara irasional di pasar.

Referensi

  1. CNBC. “7 insights from legendary investor Warren Buffett.” Accessed July 21, 2020.
  2. JSTOR. “Determinants of Portfolio Performance.” Accessed May 18, 2020.
  3. Avoid These 8 Common Investing Mistakes.