10 Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik

Diperbarui

Dalam era teknologi tinggi, kecepatan tinggi dan juga stres yang tinggi ini, komunikasi menjadi lebih penting daripada sebelumnya, namun kita tampaknya semakin sedikit mencurahkan waktu untuk benar-benar mendengarkan antara satu sama lain.

Mendegarkan dengan tulus kini merupakan sesuatu yang langka, hal ini dapat membantu membangun suatu hubungan, memecahkan masalah, memastikan pemahaman dan menyelesaikan konflik, di tempat kerja, mendengarkan secara efektif juga berarti menjadi lebih sedikit dalam melakukan kesalahan dan lebih sedikit waktu yang terbuang.

Di rumah, hal ini dapat membantu proses tumbuh kembang anak menjadi lebih cerdas serta mandiri yang dapat memecahkan berbagai masalah mereka sendiri, mendengar dapat membangun persahabatan dan karier, berikut 10 tips dan cara untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan mendengar yang efektif :

1. Menghadap ke Pembicara dan Pertahankan Kontak Mata

menatap mata saat bicara

Berbicara dengan seseorang baik ketika dia sedang memindai ruangan, belajar di depan komputer atau menatap keluar jendela, layaknya seperti mencoba mengenai sebuah target yang bergerak, seberapa banyak dari perhatian orang yang terbagi seperti itu yang sebenarnya Anda dapatkan? Lima puluh persen?

Jika itu adalah anak Anda, Anda mungkin akan bertanya, “Lihat ayah/ibu ketika ayah/ibu sedang bericara denganmu”, tetapi merupakan hal yang tidak biasa dan sulit untuk bisa mengatakan itu kepada seorang teman atau kolega.

Di sebagian besar budaya Barat, kontak mata dianggap sebagai sebuah bahan pokok atau dasar dari suatu komunikasi yang efektif, ketika mereka berbicara, mereka saling menatap mata satu sama lain, bukan berarti mereka tidak dapat melakukan percakapan dari seberang ruangan atau dari ruangan lainnya, tetapi jika percakapan berlanjut untuk waktu yang lama, mereka akan bangkit dan bergerak saling mendekat, suatu keinginan untuk berkomunikasi dengan lebih baik telah menyatukan mereka.

Perlakukan mitra bicara Anda dengan penuh sopan santun ketika menghadapinya, singkirkan kertas, buku, telepon dan gangguan-gangguan lainnya, lihat mereka, meskipun mereka tidak melihat Anda, mungkin karena rasa malu, rasa bersalah, sebuah tabu dari budaya atau suatu bentuk emosi lainnya dapat menghambat beberapa orang melakukan kontak mata, maafkan mereka untuk hal itu, tetaplah fokus pada diri sendiri.

2. Penuh Perhatian, Tapi Santai

dua wanita sedang mengobrol

Sekarang setelah Anda melakukan kontak mata, bersantailah, Anda tidak harus menatap orang lain dengan berlebihan, Anda dapat berpaling sesekali dan melanjutkan menatap lawan bicara Anda, yang terpenting adalah perhatian dan memperhatikan.

Singkirkan berbagai gangguan secara mental, seperti aktivitas-aktivitas yang sedang berlangsung di balik layar dan suara-suara bisingnya, selain itu, cobalah untuk tidak berfokus pada aksen atau tingkah laku dari lawan bicara yang bisa menjadi sebuah gangguan secara mental di diri Anda, dan juga jangan menjadi terganggu oleh berbagai pikiran, perasaan atau bias Anda sendiri terhadap lawan bicara.

3. Tetap Berpikiran Terbuka

Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik

Mendengar tanpa perlu menghakimi orang lain atau secara mental mengkritik hal-hal yang dia katakan kepada Anda, jika apa yang dia katakan membuat Anda khawatir, lanjutkan saja dan tidak apa untuk merasa khawatir, tetapi jangan lalu mengatakan kepada diri sendiri. “Wah, itu tindakan yang bodoh”, segera setelah Anda menikmati kebingungan-kebingungan yang menghakimi, Anda telah membahayakan efektivitas Anda sebagai seorang pendengar.

Dengarkan tanpa perlu mengambil kesimpulan. ingatlah bahwa pembicara menggunakan bahasa untuk mewakili apa yang ada di pikiran dan perasaannya, Anda tidak tahu apa isi dari pikiran dan perasaan itu dan satu-satunya cara untuk dapat mengetahuinya adalah dengan mendengarkan.

4. Dengarkan dan Coba Gambarkan Apa yang Pembicara Katakan

Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik

Biarkan pikiran Anda menciptakan suatu model mental dari berbagai infomrmasi yang di komunikasikan, apakah sebuah gambar literal atau berbagai susunan konsep yang abstrak, otak Anda akan melakukan pekerjaan yang dibutuhkan jika Anda dapat tetap fokus, ketika mendengarkan dalam waktu yang lama, cukup berkonsentrasi dan ingat pada kata-kata kunci dan frase-frase.

Ketika giliran Anda untuk mendengarkan, jangan habiskan waktu untuk merencanakan apa yang akan Anda katakan selanjutnya, Anda tidak dapat berlatih dan mendengarkan pada saat yang bersamaan, pikirkan hanya tentang apa yang sedang dikatakan oleh orang lain.

Terakhir, berkonsentrasilah pada apa yang dikatakan, meskipun itu dapat membuat Anda bosan, jika pikiran Anda mulai melayang atau mengembara, segera paksakan diri Anda untuk kembali fokus pada apa yang dikatakan oleh lawan bicara Anda.

5. Jangan Menyela dan Jangan Memaksakan Solusi

dua wanita sedang mengobrol di cafe

Zaman dulu anak-anak diajari bahwa menyela itu tidak sopan, saya tidak yakin pesan moral itu masih berlaku saat ini, hal sebaliknya sering di contohkan pada sebagian besar acara bincang-bincang dan berbagai program realitas, dimana perilaku keras, agresif maupun kata-kata kasar mudah dilakukan.

Sikap interupsi atau menyela terhadap suatu pembicaraan sama seperti sedang mengatakan :

  • “Aku lebih penting daripada kamu.”
  • “Yang ingin saya katakan lebih menarik, akurat dan relevan.”
  • “Aku tidak terlalu peduli dengan apa yang kamu pikirkan.”
  • “Saya tidak punya waktu untuk mendengarkan pendapat Anda.”
  • “Ini bukanlah sebuah percakapan, ini adalah sebuah kontes, dan aku akan menang.”

Kita semua berpikir dan berbicara dengan kecepatan yang berbeda, jika Anda adalah seorang pemikir dan pembicara yang cepat dan gesit, cobalah untuk berusaha mengendurkan sedikit dan menjadi seorang komunikator yang lebih lambat dan lebih bijaksana.

Ketikan mendengarkan seseorang berbicara tentang suatu masalah, jangan menyarankan solusi-solusi, kebanyakan dari kita tidak menginginkan nasihat dari orang lain, jika kita menginginkannya, kita akan memintanya, sebagian besar dari kita lebih suka untuk mencari solusi sendiri-sendiri, kita membutuhkan orang lain untuk mendengarkan dan membantu kita dengan hanya mendengarkan.

6. Tunggu Lawan Bicara Berhenti Sejenak

Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik

Ketika Anda tidak memahami sesuatu, tentunya Anda harus meminta lawan bicara untuk menjelaskannya kepada Anda, namun alih-alih menyelanya ketika masih berbicara, tunggulah hingga lawan bicara berhenti bicara, lalu katakan sesuatu seperti, “Coba mundur sebentar, saya kurang paham tentang apa yang baru saja Anda katakan tentang … “.

7. Ajukan Pertanyaan Untuk Memastikan Pemahaman

dua pria berbincang di alam terbuka

Saat makan siang, seorang kolega dengan bersemangat memberi tahu Anda tentang perjalanannya ke Bali dan semua hal menakjubkan yang dia lakukan dan lihat, dan dia mengatakan bahwa dia menghabiskan waktu tersebut bersama dengan seorang “teman”, Anda langsung bertanya. “Oh, saya sudah lama tidak mendengar kabar dari Santi (istrinya), bagaimana kabar dia sekarang?”, dan begitu saja, diskusi segera bergeser menuju Santi dan perceraiannya serta anak-anak yang malang, yang kemudian mengarah pada perbandingan berbagai undang-undang hak asuh.

Pertanyaan kita mengarahkan orang ke arah yang tidak ada hubungannya dengan tujuan yang mereka pikir akan mereka tuju, terkadang kita akan kembali ke topik awal, tetapi seringkali kita tidak melakukannya, ketika Anda menyadari bahwa pertanyaan Anda telah menyesatkan lawan bicara, ambillah tanggung jawab untuk mengembalikan percakapan kembali ke jalur yang benar, dengan mengatakan sesuatu seperti, “Senang mendengar Santi baik-baik saja, ceritakan lebih banyak tentang petualangan Anda di Bali”.

8. Coba Untuk Merasakan Apa yang Dirasakan Lawan Bicara

wanita menangis mendengar temannya bercerita

Jika Anda merasa sedih ketika orang yang Anda ajak bicara mengungkapkan kesedihan, merasa gembira ketika lawan bicara Anda mengungkapkan kegembiraan, merasa takut ketika dia menggambarkan ketakutannya, dan menyampaikan perasaan-perasaan itu melalui ekspresi wajah dan kata-kata Anda, hal ini akan menjamin Anda menjadi seorang pendengar yang baik, empati adalah hati dan jiwa dari mendengarkan dengan baik, untuk dapat merasakan empati, Anda harus menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan membiarkan diri Anda merasakan bagaimana rasanya menjadi dia pada saat itu.

9. Berikan Umpan Balik Secara Teratur Kepada Lawan Bicara

Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik

Tunjukkan bahwa Anda memahami lawan bicara dengan juga mencerminkan perasaan dia,

  • “Kamu pasti bahagia!”
  • “Sungguh sebuah cobaan yang mengerikan bagimu.”
  • “Saya paham bahwa Anda sedang bingung.”

Jika perasaan dari lawan bicara tersembunyi atau tidak jelas terlihat, maka sesekali ucapkan pesan dengan kata-kata, atau hanya mengangguk dan menunjukkan pemahaman Anda melalui berbagai ekspresi wajah yang tepat dan sesekali ucapkan “hmmm” atau “uh huh”.

Maksud dari ini adalah memberi laan bicara beberapa bukti bahwa Anda mendegarkannya dan bahwa Anda mengikuti alur dari pemikirannya.

10. Perhatikan Apa yang Tidak Dikatakan – Isyarat Nonverbal

bahasa tubuh

Mayoritas komunkasi langsung kemungkinan adalah nonverbal, kita sering dapat mengumpulkan banyak informasi tentang satu sama lain tanpa perlu mengucapkan sepatah katapun, bahkan melalui telepon, Anda bisa belajar banyak tentang seseorang dari nada dan irama suaranya daripada apapun yang telah dua katakan.

Bertatap muka dengan seseorang, Anda dapat mendeteksi antusiasme atau kebosanan dari berbagai mimik dan gerakan tubuh yang merupakan suatu bentuk petunjuk yang tidak bisa Anda abaikan, ketika mendengarkan, ingatlah bahwa kata-kata hanya menyampaikan sebagian kecil dari isi pesan.

Referensi