9 Penyebab Orang Tidak Bahagia, Be Happy!

Diperbarui

Di kehidupan saat ini yang serba cepat dan penuh dengan perubahan terkadang dapat membuat diri kita kewalahan untuk mengikutinya, seakan-akan diri kita dituntut untuk dapat terus mengikuti setiap perkembangan yang ada.

Era media sosial yang pada dasarnya berfungsi sebagai alat untuk mendekatkan yang jauh namun pada kenyataannya malah sebaliknya, menjauhkan yang dekat.

Serbuan berita-berita yang belum tentu kebenarannya datang tiap saat di beranda atau feed media sosial, yang kalau kita lengah, akan dapat mengusik ketenangan jiwa dan merusak suasana hati pada saat itu juga.

Penyebab Orang Tidak Bahagia

Semua yang serba digital mendorong kita semakin jauh dengan “rasanya menjadi manusia seutuhnya”, semakin jauh kita dengan kesadaran diri, pikiran semakin menjauhi tubuhnya dan beberapa hal yang pada akhirnya dapat merusak kondisi mental dan  juga fisik kita.

Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui penyebab-penyebab umum yang biasanya dapat membuat orang menjadi tidak bahagia, agar kita dapat memperbaiki kondisi dan tidak menjadi membesar dan semakin parah yang bisa berujung pada berbagai penyakit baik mental maupun fisik.

Berikut kami coba sampaikan beberapa penyebab kita menjadi merasa tidak bahagia agar kita lebih cepat mengenali dan segera mengambil tindakan untuk itu.

1. Memikirkan Suatu Kemungkinan Peristiwa Yang Tidak Ada Dasar Pasti

Contoh :

Ada kecelakaan dekat lokasi rumah saya, istri saya mungkin ada di kecelakaan itu, apa yang akan saya lakukan jika dia meninggal?.

Dari bahasa tubuhnya padaku kemarin, dipastikan dia tidak mencintaiku, terlepas dari apa yang dia katakan.

Jika bos memecat saya, saya tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan lainnya dan saya akan hidup susah.

Memiliki kemampuan berimajinasi yang sangat jelas adalah sesuatu yang indah, namun tidak indah jika seperti diatas, cara menghentikan penderitaan seperti ini bisa dilakukan dengan menetralkan pikiran Anda, ketika fantasi Anda terlihat mengancam dan dapat merusak kesehatan emosional Anda, netralkan mereka dengan menggumamkan kata-kata ini, “Ini hanya pikiran saja”.

Dengan menyadari bahwa fantasi Anda bukanlah sebuah kenyataan melainkan hanya sekedar fantasi akan membantu Anda untuk lebih mudah terlepas dari pikiran itu, setelah itu tugaskan pikiran Anda untuk hal yang lain, seperti dengan beralih untuk fokus pada pernapasan Anda atau memikirkan suatu rencana Anda selanjutnya pada hari itu.K

Namun jika Anda mengkhawatirkan suatu bentuk masalah di masa depan dan sepertinya dapat terjadi dan masuk akal untuk terjadi, buat rencana antisipasi yang realistis dan catat dengan baik semua rencana Anda.

2. Menilai Diri Dengan Cara Yang Keras

Contoh :

Mengapa kamu selalu saja mengatakan hal yang salah?

Mengapa kamu tidak bisa menurunkan berat badan?

Apa yang salah dengan dirimu?

Bukan merupakan hal terburuk jika Anda seperti itu, itu adalah suara yang kritis dari hati Anda sendiri, mengejutkan memang terkadang kita bisa sangat kejam terhadap diri sendiri, jika Anda memiliki suara hati yang sangat kritis dan berlangsung terus-menerus, cukup perhatikan, jangan dipercaya, pembicara dalam diri sendiri bukanlah sebuah kebenaran, itu hanya “pikiran”

Cara mengatasinya adalah dengan mengganti pembicaraan diri yang negatif seperti ini dengan pembicaraan diri yang lebih relistis dan positif, misalnya,

Berhasil atau tidak saya dalam menurunkan berat badan, saya tetap seseorang yang berharga dan layak untuk dicintai.

Berbaik hatilah pada diri sendiri dengan melunakkan penilaian Anda terhadap diri sendiri dan perlakukan diri Anda sebaga seorang sahabat yang terbaik.

3. Berpikir Bahwa Suatu Kesalahan dan Kegagalan Akan Menghukum Anda Selamanya

Contoh :

Aku pasti orang yang bodoh karena melakukan kesalahan seperti itu.

Sepertinya aku tidak akan pernah melakukan sesuatu dengan benar.

Pembicaraan diri seperti ini membuat diri Anda memiliki pemikiran untuk harus jadi sempurna alih-alih menjadi manusia yang dapa melalkukan kesalahan, kita semua selalu bisa berbuat kesalahan.

Cara untuk mengatasi hal seperti ini, alih-alih merendahkan diri sendiri karena suatu kesalahan dan kegagalan Anda, buatlah sebuah keputusan dengan penuh kesadaran untuk dapat belajar darinya,

Oh, karena ini aku jadi mengerti apa yang harus aku lakukan ke depannya.

Aku akan melihat ini sebagai sebuah tantangan bukan melihatnya asebagai sebuah masalah.

Pembicaraan diri seperti ini akan membantu Anda untuk dapat mengembangkan suatu pola pikir untuk terus berkembang, seperti kata seorang peneliti, Carol Dweck,

Orang yang dapat belajar dari kegagalan mereka sendiri cenderung akan lebih berpeluang untuk berhasil dan merasa lebih baik akan dirinya sendiri.

4. Menyalahkan Diri Sendiri Untuk Hal-hal Yang Tidak Dapat Anda Kendalikan

Terkadang mudah untuk menyalahkan diri sendiri karena suatu masalah ketimbang menyadari dan menerima kenyataan bahwa situasi tersebut berada di luar kendali Anda, contohnya, para anak yang menjadi korban tindak kekerasan oleh orang tuanya sendiri, sering mempercayai bahwa situasinya akan baik-baik saja jika mereka mau melakukan x,y atau z, keluarga mereka akan baik-baik saja.

Kebenerannya adalah hanya sedikit, jika memang ada, yang bisa mereka lakukan, menyadari diri untuk meyakini bahwa Anda tidak berdaya dalam suatu situasi sering kali terasa lebih menakutkan daripada suatu keyakinan yang sebenarnya malah keliru dan suatu perasaan aneh yang membuat diri seakan mampu mengendalikannya.

Cara mengatasi penderitaan ini adalah dengan memperhatikan saat Anda mulai menyalahkan diri sendiri terhadap suatu hal, lalu kemudian tanyakan pada diri sendiri,

Apakah aku benar-benar bertanggung jawab atas apa yang terjadi?

Apakah ini salahku sehingga dia tidak pernah mengajakku untuk kencan lagi?

Apakah aku benar-benar dapat mengendalikan kecanduan alkohol pada dirinya?

Ingatkan selalu diri Anda bahwa Anda hanya benar-benar mampu untuk mengendalikan sikap dan perilaku Anda sendiri, bukan yang lain, ambil nafas yang dalam dan lanjutkan fokus Anda hanya pada tindakan dan kegiatan yang memberi manfaat pada kehidupan Anda.

5. Menyalahkan Orang Lain Atau Situasi Yang Sebenarnya Ada Dalam Kendali

Dia selalu membuatku marah.

Brrr. Disini sangat dingin.

Aku berharap dia dapat mengerti betapa aku butuh waktu untuk menyendiri saat ini.

Semua situasi diatas ada di dalam kendali Anda, setidaknya sebagian atau tidak sepenuhnya, midalnya, tidak ada yang bisa “membuatmu marah”, Anda dapat mengendalikan respon dalam diri Anda terhadap berbagai peristiwa di sepanjang hari, lalu jika Anda merasa kedinginan Anda bisa pakai sweater atau sesuatu yang bisa menghangatkan, dan yang terakhir jika Anda ingin orang mengerti atau memahami Anda, bicaralah.

6. Kebiasaan dan Kecanduan Yang Buruk

Merokok, terlalu banyak minum-minuman keras, tergantung pada obat-obatan, kebiasaan buruk ini mungkin terlihat sebagai penghilang stres, mungkin memang dapat menghilangkan stres untuk jangka pendek, tetapi semua ini hanyalah seperti teman palsu, pada akhirnya, mereka ini akan balik menyerang dan membuat hidup Anda menjadi menyedihkan bahkan juga dapat mempersingkat hidup Anda.

Cara mengatasi penderitaan ini, memutuskan untuk berubah dan membuat semacam rencana, jika rencana Anda tidak menemui keberhasilan, temui seorang terapis atau cari suatu program yang dapat membantu Anda keluar dari kebiasaan yang dapat merusak diri seperti ini.

7. Membandingkan Diri Anda Dengan Orang Lain

Kala saja aku dapat tampil seperti dia!

Kalau saja aku punya kepribadian sepertinya!

Suatu perbandingan sosial seperti ini merupakan sumber kesengsaraan yang tidak berkesudahan bagi kebanyakan orang, karena selalu saja akan ada orang yang lebih cantik, lebih lucu, lebih bijaksana atau lebih kaya.

Cara mengatasinya, alih-alih membandingkan sebuah situasi Anda dengan situasi yang dimiliki oleh orang lain, cukup jadikan hidup Anda sebaik mungkin, temukan jalan Anda sendiri, Alih-alih mebandingkan diri Anda dengan mereka yang “lebih baik”, sbuatlah perbandingan ke bawah dengan mereka yang menurut Anda sedang dalam posisi yang lebih menderita daripada Anda, segala sesuatunya selalu bisa lebih buruk.

Dan penangkal yang paling kuat untuk hal semacam ini adalah, BERSYUKUR.

Praktik bersyukur adalah salah satu kebiasaan yang baik, paling mudah dan memiliki manfaat yang luar biasa, kebiasaan bersyukur ini dapat terus Anda kembangkan seiring waktu.

8. Tidak Menjadi Diri Sendiri

Tekanan sosial dapat membelokkan pikiran serta tindakan Anda, Anda mungkin sering mendapati diri Anda mencoba untuk “bersenang-senang” dengan suatu cara yang sebenarnya tidaklah terlalu menyenangkan, Anda mungkin menampilkan diri Anda dalam suatu cara yang sebenarnya didalam hati Anda ingin dengan cara yang lain.

Cara mengatasi nya, perhatikan dan lihat apa yang benar-benar dapat Anda nikmati, perhatikan dan lihat apa yang benar-benar dapat membuat Anda merasa nyaman, perhatikan dan lihat dengan benar-benar hal apa yang sepertinya baik untuk perkembangan Anda, secara bertahap, buatlah pilihan-pilihan yang jauh lebih selaras dengan “Diri Sejati” Anda, berani untuk katakan tidak pada orang-orang yang hanya menguras energi dan kepercayaan diri Anda.

9. Jatuh Pada Keyakinan Bahwa Anda Tidak Bisa Berubah

Aku hanya seperti ini.

Ayahku adalah perokok, jadi aku punya gen untuk merokok.

Penerimaan diri pada umumnya merupakan suatu hal yang positif, tetapi menjadi tidak positif jika Anda menggunakannya untuk menghindari suatu usaha yang diperlukan untuk sebuah perubahan, walau memang butuh usaha, Anda dapat memutuskan untuk mengubah kebiasaan dan berhasil dalam melakukannya.

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa Anda dapat mengubah suatu aspek kepribadian Anda yang terlihat seperti bawaan sejak Anda lahir, sebuah tinjauan ilmiah baru-baru ini terhadap lebih dari 200 buah studi menunjukkan bahwa terapi dapat menyebabkan suatu perubahan kepribadian yang relatif cepatm bahkan hanya dalam jangka waktu 4-8 minggu.

Cara mengatasinya, coba perhatikan sistem kepercayaan Anda sendiri terhadap perubahan, mulailah untuk mempertanyakannya, tanyakan pada diri sendiri,

Apakah saya dapat berubah?

Apakah ada manfaatnya jika saya berubah?

Kemudian buat rencana dan jalankan dengan santai pada awalnya dan jalankan dengan penuh tanggung jawab ketika Anda sudah siap untuk berubah.

Kesimpulan

Penyebab Orang Tidak Bahagia

Hidup terlalu indah untuk dikorbankan dengan ketidakbahagiaan diri, menjadi bahagia adalah hak dari tiap manusia di dunia ini, jangan biarkan kebiasaan atau perilaku negatif kita merusak kebahagiaan yang sejatinya sudah ada di dalam diri kita, tetap semangat dan selalu ingat bahwa kebahagian selalu bisa kita raih tiap harinya.

Referensi